Minggu, 06 Maret 2011

Siap Jual Pertamax Separuh SPBU di Jawa - Bali

PT Pertamina menyatakan, dari total 3.037 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Pulau Jawa dan Bali, separuh SPBU telah menjual Pertamax. Sisanya masih membutuhkan kelengkapan agar mampu menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax.

Sementara itu, dari 1.365 SPBU di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, sebanyak 938 SPBU telah menjual Pertamax, 238 SPBU perlu proses switching, dan 189 SPBU membutuhkan investasi baru.

Di Jawa Tengah dan DIY, sebanyak 297 SPBU telah menjual Pertamax, 318 SPBU butuh switching tangki pendam ke Pertamax serta 67 SPBU memerlukan investasi baru.

Selanjutnya, untuk wilayah Jawa Timur dan Bali, terdapat 489 SPBU yang telah menjual Pertamax, 461 SPBU berpotensi switching, serta 40 SPBU memerlukan investasi baru.

Direktur Utama PT Pertamina, Karen Agustiawan mengatakan, ada biaya yang diperlukan untuk melengkapi SPBU agar mampu menyalurkan Pertamax. Perlu investasi sebesar Rp120 miliar untuk menambah kelengkapan di masing-masing SPBU. Biaya rata-rata per SPBU mencapai Rp400 juta.

"Selain itu, pemerintah akan meningkatkan kapasitas dan infrastuktur depot dengan biaya Rp8 miliar," kata Karen dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Energi di gedung DPR, Jakarta, Senin 7 Maret 2011.

Investasi itu, menurut dia, digunakan untuk meningkatkan kapasitas tangki timbun dan mobil tangki Pertamax. Saat ini, total depot memiliki 147.278 tangki. Sementara itu, kebutuhan saat implementasi pembatasan BBM bersubsidi mencapai 342.528 tangki.

Untuk mobil tangki pertamax, Pertamina memiliki 672 mobil dari kebutuhan saat implementasi kebijakan sebanyak 10.532 unit.